Sejarah Pondok Pesantren



Pondok Pesantren Fathul Huda didirikan oleh KH. Ahmad Moeghofir (Alm.) pada tahun 1978 dengan jumlah santri hanya 4 orang. Pada awal pendiriannya pondok ini hanya berupa bangunan musholla dari sebidang tanah wakaf dari Ibu Hj. Fathimah (Alm.) yang digunakan untuk jamaah sholat dan setiap sore digunakan untuk mengaji anak-anak. Tidak ada santri yang mukim.
Pada tahun 1988 pesantren ini bisa membeli tanah di sebelah Utara musholla yang kemudian dipakai untuk madrasah. Kian hari kian banyak anak-anak yang mengaji di situ. Setiap sorenya madrasah ini ramai dengan anak-anak usia TK-SD/MI yang jumlahnya berkisar 40 orang. Sedangkan untuk remaja, pengajian hanya 1 kali seminggu, ba’da Maghrib malam Ahad. Namun masih bersifat santri kalong.
Sambil berjalan pesantren ini berhasil mengumpulkan dana dari para donatur sehingga pada tahun 1995 berhasil diresmikan asrama untuk santri putra berlantai dua oleh Bp. Djoko Sudantoko (Bupati Banyumas saat itu).
Hingga saat ini Pondok Pesantren telah berkembang dengan jumlah santri sekitar 55 orang. Santri Putra 26 orang dan putri 29 orang. Jumlah tersebut terdiri dari siswa SMP/sederajat, siswa SMA/sederajat yang berada dekat dengan lokasi pondok, mahasiswa.
Setelah wafatnya KH. Drs. Ahmad Moeghofir pada 10 Februari tahun 2003, kepemimpinan diteruskan oleh Ibu Nyai Hj. Munjiyah Moeghofir hingga beliau berpulang ke rahmatullah pada 8 Agustus tahun 2012 silam. Kemudian kepemimpinan diteruskan oleh putra kedua yaitu KH. Drs. Rachmat Burhani dan putri ketiga Tri Rachmijati, S.Ag., M.Pd. dengan dibantu oleh 11 orang ustadz/ustadzah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar