Nuzulul Qur'an


Nuzulul Qur’an yang berarti turunnya Al Qur’an  adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu sekitar 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).

Tepat 21 Ramadhan 1440H/25 Mei 2019. Pondok Pesantren Fathul Huda mengadakan pengajian dalam rangkai memperingati Nuzulul Qur’an dengan mengangkat tema “Mewujudkan Generasi Qur’ani dengan Keindahan Bersatu dalam Damai”. Pengajian diawali dengan praacara, penampilan grup hadroh Arfada.

Acara  dimulai pukul 21:00 WIB.  Diawali dengan sambutan ketua panitia. “Saya dan segenap panitia Mohon maaf, apabila banyak kekurangan dalam penyelenggaraan peringatan Nuzulul Qur'an. Saya juga berterimakasih kepada para jama’ah yang berkenan hadir pada peringatan Nuzulul Qur'an dan pihak pihak terkait yang telah bersedia membantu”. Ujar Fandi Nur Setiawan (20) selaku ketua panitia.
   Kemudian dilanjutkan dengan sambutan pengasuh Pondok Pesantren Fathul Huda. Bapak Drs. KH. Rahmat Burhani. Dimana dalam sambutannya menyampaikan “Kita semua akan berpisah  dengan bulan ramadhan, sedih tentunya”
“Semangatlah beribadah sampai akhir Ramadhan” pesan beliau di akhir sambutan.

Pengajian Peringatan Nuzulul Qur’an ini dengan pembicara Ustadz Enjang Burhanudin Yusuf M.,Pd.I. Dimana dalam ceramahnya, menyampaikan mengenai keistimewaan bulan Ramadhan yang salah satunya, yaitu turunnya Al-Qur’an. Para santri dan warga yang hadir sangat antusias dengan ceramah beliau, dengan cara berbicaranya yang tidak monoton itu dapat menghilangkan rasa kantuk pada para santri pastinya.

Seperti pada pesannya beliau “Jika ingin menjadi mulia bergaulah dengan sesuatu yang dimuliakan seperti Al-Qur’an, ibarat jika kulit kambing dijadikan sebagai cover Al-Qur’an pasti akan dimuliakan”.

Di akhir ceramah beliau berpesan “Penting sekali membaca Al-Qur’an, bukan hanya membaca tapi dengan membaca artinya, tafsir, dan menadabur.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar